image

Mari Belajar Sejarah Lingkungan
Belajar bersama untuk kehidupan yang lebih baik


Selengkapnya

PODCAST

Sejarah lingkungan adalah disiplin ilmu yang agak baru yang muncul selama tahun 1960-an dan 1970-an. Itu adalah konsekuensi langsung dari meningkatnya kesadaran akan masalah lingkungan di seluruh dunia seperti polusi air dan udara oleh pestisida, penipisan lapisan ozon dan peningkatan efek rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Dalam perkembangan ini, sejarawan mulai mencari asal-usul masalah kontemporer, memanfaatkan pengetahuan dari seluruh bidang disiplin ilmu dan spesialisasi yang telah dikembangkan selama abad sebelumnya. Dalam sejarah lingkungan modern, konsep ekologi digunakan untuk menganalisis lingkungan masa lalu dan geografi yang digunakan untuk mempelajari wajah bumi yang selalu berubah.

Permukaan bumi terus berubah dan membentuk kembali di bawah kekuatan geologis, iklim, biologis dan manusia. Pada awal abad kedua puluh, para ahli geografi menekankan pengaruh lingkungan fisik terhadap perkembangan masyarakat manusia. Sejarah lingkungan selalu tentang interaksi manusia dengan alam atau, dengan kata lain, mempelajari interaksi antara budaya dan alam. Tujuan utama sejarah lingkungan adalah untuk memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana manusia telah dipengaruhi oleh lingkungan alam di masa lalu dan juga bagaimana mereka telah mempengaruhi lingkungan itu dan dengan apa hasilnya. Ini disebut pendekatan bilateral sejarah lingkungan. Definisi sejarah lingkungan yang paling umum adalah sebagai berikut: sejarah lingkungan mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungan di masa lalu. Untuk mempelajari hubungan antara manusia dan dunia sekitarnya, kita harus mencoba memahami bagaimana interaksi antara keduanya bekerja.

ESSAYS

Banjir di Jalan Lembah Anai Sumatera Barat: Sejarah Bencana Alam pada Masa Kolonial

Sejarah lingkungan di Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Barat tidak lepas dari adanya berbagai bencana alam yang terjadi. Salah satu daerah yang terkena dampak bencana alam, yaitu jalan Lembah Anai. Jalan ini merupakan sebuah wilayah strategis yang menghubungkan Kota Padang dengan daerah pedalaman Sumatera Barat. Pada masa kolonial, banjir menjadi salah satu bencana yang kerap melanda kawasan ini, serta membawa dampak signifikan bagi masyarakat dan pemerintah kolonial Belanda

Jalan Lembah Anai merupakan bagian penting dari infrastruktur kolonial yang dibangun oleh Belanda untuk menghubungkan pusat-pusat administrasi dan ekonomi. Jalan ini melintasi lembah yang dikelilingi oleh pegunungan, membuatnya rawan terhadap aliran air deras yang melanda. Konstruksi jalan di lembah ini dimulai pada akhir abad ke-19 dan selesai pada awal abad ke-20, merupakah sebuah proyek yang membutuhkan tenaga kerja besar dan teknologi yang relatif canggih pada masanya (De Nieuwe Vorstenlanden, 1904).

Banjir yang sering melanda jalan Lembah Anai pada masa kolonial dipicu oleh beberapa faktor, pertama, curah hujan yang tinggi di daerah pegunungan menciptakan aliran air yang kuat menuju lembah. Kedua, praktik penebangan hutan untuk keperluan perkebunan dan pembangunan infrastruktur menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Akibatnya, air hujan tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah dan langsung mengalir ke sungai-sungai kecil yang kemudian meluap. Ketiga, teknologi drainase dan infrastruktur pengendalian banjir pada masa itu belum memadai. Kanal dan sistem drainase yang dibangun sering kali tidak mampu menampung volume air yang besar, terutama saat hujan deras berkepanjangan. Konstruksi jalan yang memotong kontur alami tanah juga berkontribusi pada perubahan aliran air, yang akhirnya pada perubahan aliran air, yang akhirnya memperparah dampak banjir (Deli Courant, 1904).

Selengkapnya

Dehumanisasi merupakan tindakan, sikap dan fenomena kehidupan dalam konteks interpersonal maupun antarkelompok yang terjadi di luar domain kekerasan dan konflik, dan hal ini memiliki dimensi sosial-kognitif di samping faktor penentu motivasi yang biasanya ditekankan (Haslam, 2006). Dehumanisasi atau pengawamanusiaan juga dapat diartikan sebagai suatu ketidakadilan, diskriminasi,

Selengkapnya

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dengan luas wilayah mencapai 1.904.569 km. Wilayah yang cukup luas ditambah keragaman flora dan fauna dengan kerapatan hutan yang cukup lebat. Kerapatan hutan di Pulau Kalimantan, Papua, dan Sumatra serta Jawa membuat Indonesia dijuluki paru-paru dunia. Hutan menjadi surga bagi barang-barang ekspor karena kebutuhan kayu sangat diminati di pasar Eropa.

Selengkapnya


VIDEO

Film ini berusaha memaparkan pengalaman panjang erupsi Gunung Semeru sejak awal abad ke-19. Semeru yang merupakan gunung berapi aktif dan tertinggi di Pulau Jawa, telah memberikan ancaman serius sekaligus berkah bagi mereka yang hidup di sekitarnya. Melalui film ini kita belajar bagaimana masyarakat lokal memposisikan bahaya erupsi gunung berapi dalam kehidupannya. Serta, bagaimana mereka menciptakan harmoni antara manusia dan lingkungannya.



Copyright Ecohistory All Rights Reserved